Saat
pertama kali kami memasuki kawasan obyek wisata ini kita akan menjumpai
adanya papan yang berada di pohon besar bertuliskan “ Selamat datang di
Obyek Wisata Belawa.” Setelah masuk pintu kita akan melihat banyak
sekali pepohonan yang sangat rindang membuat udara disekitar terasa
sejuk dengan adanya pepohonan tersebut dan waktu kita mengunjungi tempat
tersebut saya melihat tidak terlalu banyak pengunjung disana. Tepat
disebelah kanan pintu masuk kita akan dapat melihat ada sebuah kolam
bebatuan yang didalam terdapat ikan-ikan refleksi yang jumlahnya sangat
banyak, biasanya warga setempat menyempatkan diri untuk duduk dan
merendam kaki mereka pada kolam tersebut dan membiarkan ikan ikan
menggigit kaki mereke agar dapat mengurangi kelelahan karena perjalanan
yang cukup lama untuk sampai ke tempat wisata ini. untuk para pengunjung
yang ingin beristirahat disini terdapat warung untuk sekedar mengisi
perut atau hanya skedar lesahan dan disebelah kiri warung terdapat
mushola. Dan juga persis disebelah kolam ada sumur kecil dengan air yang
dangkal yaitu sumur pamuruyan.
Di tempat ini ada kolam khusus pemeliharaan kura-kura belawa,
serta ruang khusus untuk penetasan telur. Saat saya dan teman-teman
masuk melihat bagaimana cara pengembangbiakan kura-kura disini, pada
ruangan kecil tempat penetasan telur kura-kura disini, terdapat ratusan
telur yang baru saja dipindahkan. Di Taman Wisata Kurawa Belawa,
terdapat museum yang didalamnya terdapat display awetan kura belawa yang
telah mati, kemudian diletakkan dalam akuarium kaca tertutup dan
diletakkan di dalam ruangan semi indoor berkolam. Selain museum, di
Taman Wisata Kura Belawa juga terdapat kolam pemeliharaan kura belawa
dewasa berukuran kurang lebih 630 m2, kolam pemeliharaan tukik, serta
ruang penetasan. Indonesia seharusnya bangga, karena salah satu jenis
kura-kura dengan ciri khas yang kerap disebut kura belawa hanya ada di
Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Kura-kura belawa
ini harus dijaga dan di lestarikan dengan sangat hati-hati karna hewan
ini sangat langka di dunia dan hanya terdapat di daerah cikuya ini.
Hewan ini ada yang sebagian jinak dan sebagian tidak.
Tempat wisata edukasi ini terbilang cukup terjangkau untuk
pencarian lokasinya. Akan tetapi karena fasilitas dan sumber daya yang
belum memadai, kurang terawat bahkan terkesan seadanya sehingga menjadi
kurang nyaman karena terbatasnya dana untuk memelihara tempat tersebut.
Salah satunya toilet yang kurang bersih, lingkungan yang lembab serta
lapangan parkir yang kurang luas. Terkadang masih ada beberapa sampah
yang berserakan. Untuk itu kita sebagai pengunjung pun harus ikut
menjaga tempat wisata tersebut agar tetap bersih dan nyaman serta kita
juga harus menjaga dan menyanyangi hewan-hewan yang ada disekitar,
terlebih lagi hewan langka. Seperti salah satu contohnya kura-kura
belawa ini. Karena kura-kura belawa satu-satunya hewan endemik dan
merupakan salah satu hewan langka yang hanya ada di Cirebon bahkan di
dunia. Dan satu lagi menurut saya pemerintahan di cirebon harus lebih peduli bahwa ada wisata yang sangat keren untuk di publikasikan kepada dunia. Nah, oleh karena itu kita harus bersama-sama melestarikan hewan
tersebut jangan sampai punah.
Wisata Kuya Belawa merupakan kawasan konservasi yang berada di
tanah Desa Belawa. Di lokasi ini, sudah terbentuk kelompok pemerhati
kura belawa, salah satunya Kelompok Kuya Asih Mandiri yang merupakan
Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) binaan Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Cirebon, serta Kelompok Penggerak Pariwisata binaan
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cirebon.
Dengan terbentuknya kelompok tersebut berharap kura-kura belawa ini
terurus dan berkembang biak dengan baik sehingga akan populasi kura-kura
belawa ini akan semakin meningkat.